Jumat, 11 Desember 2020

Kamis, 03 Mei 2018

Energi Aktivasi

Wahai netizen budiman, pernahkah kalian belajar kimia? Kali ini kita bahas tentang energi aktivasi (EA). Apakah EA itu?
"Energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi."
Udah kebayang belum? Sekarang kita lihat grafiknya biar lebih kebayang ya...


Kalau kita lihat grafiknya, sebelum sebuah reaksi terjadi, selalu dibutuhkan sejumlah energi. Setelah kebutuhan energi itu terpenuhi, rekasi selanjutnya akan berjalan dengan energi yang lebih rendah. Kita lihat gambar selanjutnya...


Ibarat mendorong batu melewati sebuah bukit, kemudian batu itu meluncur dengan bebas setelah melewati bukit itu, pada awalnya akan terasa berat. Namun setelahnya, batu akan menggelinding dengan sendirinya secara natural. Lalu? Mari kita kaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari: memulai sesuatu itu berat.

Memang benar memulai itu adalah hal yang berat, tapi, pemaknaan kita jangan berhenti disini. Kita harus tahu kenapa bisa berat gitu ya. Hmm... kira-kira karena beberapa hal ini: 1) Berat karena kita belum pernah melakukannya (kan baru mau mulai). 2) Berat karena udah nyoba mulai, tapi kok rasanya belum mencapai target atau memberikan hasil yang diinginkan. Kira-kira itu, sih, yang menurutku adalah penyebab beratnya memulai sesuatu itu. Solusinya?

Kalau kita belum pernah mencobanya, ya justru dicoba. Wajar kalau kita belum pernah mencoba atau menjalani sesuatu, lantas merasa hal itu sulit bahkan mustahil dilakukan. Namun, yang perlu diingat adalah, hal begini biasanya hanya prasangka kita saja. Coba sek! Kemudian, kalau kita udah mencoba memulai, lalu untuk melanjutkan "reaksi" atau "aksi" kita terasa sulit, mungkin yang kita lakukan itu belum mencapai tahap reaksi spontan. Paham maksudnya kan? Berarti barat itu karena proses kita masih dalam tahap aktivasi.

Percaya deh, kalau kita udah berhasil melewati tahap aktivasi, setelahnya bakal lebih mudah. Karena energi yang dibutuhkan untuk reaksi secara alami akan lebih ringan. Meluncurr..!! (alay :p)

Jadi kesimpulannya? Semangat, kuatkan dirimu kawan...!!

Senin, 30 Januari 2017

Seutuhnya

Manusia. Hidup.

Kehidupan adalah misteri bagi manusia. Ilmu biologi saat ini memang memiliki definisi 'ilmiah' tentangnya. Tapi teap saja, masih susah untuk dijelaskan. Mungkin lebih enak kalau kita pelajari ciri-cirinya, yha. 

Bergerak, makan, peka terhadap rangsangan, bernapas, tumbuh, berekskresi, bereproduksi, dan beradaptasi. Makhluk dikatakan hidup jika melakukan hal-hal tersebut.

Namun, jika kita dalami lagi makna kehidupan, khususnya bagi manusia, kita akan menyadari sesuatu yang lain. Kesadaran.



Kesadaran atau consciousness, merupakan hal yang spesial bagi spesies yang bernama manusia. Setidaknya yang kita ketahui sekarang (hehe). Dengan kesadaran, seorang manusia mendapatkan makna kehidupan itu sendiri.

Bagi orang beriman seperti kita, hidup tak hanya bernapas, kita harus berkarya. Hidup tak hanya bergerak, namun pula bermanfaat. Sesungguhnya kita bakal dimintai pertanggungjawaban atas segala potensi yang kita punya. Ehm, lebih tepatnya yang dipinjamkan kepada kita.

Adz-Dzariyat 55
Al-Baqarah 30

Menjelaskan kepada kita, apa tugas kita sebagai manusia. Dari mana kita berasal? Untuk apa kita diciptakan? Ke mana kita akan kembali?

Semoga kita semua bisa memaknai kehidupan dan menjadi manusia seutuhnya :D

Senin, 21 November 2016

Dibalik Hujan

Sore ini hujan lebat. Lalu kenapa? Baiklah...

Ini tentang hujan. Secara ajaib, ia memiliki suatu kekuatan. Rasanya, kalau sadar hujan mulai turun, kita jadi menghentikan aktivitas kita. Yah, nggak selalu sih. Dan ga setiap orang sih. He he.

Itu aku, yang kadang memang terdiam, untuk menikmati melodi tersembunyi dibalik nyanyian hujan. Tsaah. Pa an sih. Hujan memang memiliki kekuatan yang aneh! Kadang memunculkan memori yang menyibak tirai derasnya guyuran air. Kadang juga membantu melupakan kenangan yang tak diperlukan. Hanyut, larut, kemudian merembes atau mengalir di permukaan. Tak jarang, hujan menyisakan genangan-genangan di lubang (hati). Ha ha. Kurasa, yang aneh itu bukan hujan, tapi aku.

Yap, terlepas dari ke-gaje-an di atas, pernahkah kita semua berpikir? (Berpikir apa -_-)

Tentang hujan, bahwa ia tak hanya rintik air yang turun begitu saja. Ia adalah salah satu dari sekian banyak rahmatNya. Tak lupa doa yang Baginda Nabi ajarkan kepada kita:

"Allaahumma shayyiban naafi'an." Ya Allah jadikanlah hujan ini bermanfaat. [HR. Al-Bukhari]

Kosan sepi, 21 November 2016

Minggu, 13 November 2016

Semua Akan Kembali [2]

"Sesungguhnya setiap jiwa pasti akan merasakan kematian."

[QS. Ali Imran (3): 185]

Setelah menyolatkan jenazah istri Pak Farid, aku bergegas pulang. Aku minta tolong temanku Fauzan untuk mengantarkanku ke SMPIT ABY. Waktu itu aku disuruh menunggu adikku Amin dan nantinya kami akan pulang bareng Abi (=ayah, bro). Abi mau ke Bandung. Rencananya, setelah mengantar Amin ke rumah, aku mengantar  Abi ke Bandara Adisucipto.

Setelah salaman dengan Abi, pamitan, aku dimintai tolong untuk membelikan obat buat nenek yang sedang sakit. Resep obat itu seharusnya ada di rumah nenek di Celeban Baru. Abi entah lupa atau memang ga punya resepnya tuh ya.

Sesampainya di rumah nenek, kulihat beliau sedang terbaring lemah di atas dipan di ruang tengah. Nafasnya sesak dan sesekali terdengar seperti berbicara, tapi kurang jelas terdengar olehku kata-katanya. Tak lupa aku bertanya ke Bulik tentang resep obat nenek. Dijawabnya, entah waktu itu lupa atau hilang, pokoknya besok saja mencari obatnya di apotek yang resepnya bisa tanya dokter atau apotek, begitu seingatku. Hmm, baiklah.. kalau begitu aku pulang saja ke kosan. Aku pun pamit kepada Bulik dan mengendarai motor ke kosan.

Innalillahi wainna ilaihi raji'un.

Sekitar tengah malam ke dini hari, aku diSMS oleh Ummi (=ibu, bro). Ternyata malam itu kurang lebih pada pukul 21.30 WIB nenekku melanjutkan tidur menuju fase yang lebih panjang. Saat dimana ruh meninggalkan jasadnya di dunia.

Ya Allah, baru tadi malam aku melihatnya terbaring di atas kasur, lalu beberapa saat kemudian aku dapat kabar kalau nenek meninggal dunia.

Begitulah kematian, siapa yang tahu kapan datangnya? Karena itulah, siapa pun kita, bagaimana pun backround kita, kapan pun dan di mana pun itu, marilah kita mempersiapkan untuk 'waktu itu.' Pada dasarnya kita hanya menungu giliran saja. [2]

-N

Semua Akan Kembali [1]

Bismillah...

Senin, 5 September 2016. Tidak ada upacara di SMA Teladan. Wali kelas menyampaikan wejangannya kepada murid di kelas masing-masing. Hari itu, entah mengapa aku cukup tersentuh mendengar 'ceramah' seorang guru fisika yang saya hormati, Pak Saebani. Sebenarnya aku menyesal tak mencatat atau paling tidak merekam petuah berharga dari beliau saat itu. Dan akhirnya, aku tulis seingatku saja. Maaf kalau ternyata sudah berbeda dari asli ya.

"Untuk apa kita hidup?" itu salah satu ide yang kutangkap dari beliau. "Kalau dipikir-pikir, kita hidup hanya sebentar saja," beliau melanjutkan, "kapan, sih, kita mulai 'sadar' hidup?" lalu aku lupa lanjutannya :v

Intinya, beliau menekankan kalau waktu kita hidup di dunia itu sunguh benar-benar really really singkat. Sepertinya baru kemarin kita bisa berfikir dan mengingat sesuatu. Kemudian kita belajar di sekolah. Dan mungkin besok atau kapan, yang jelas kita semua bakal kembali. Beliau juga memberi pesan kepada kita, muridnya, untuk mengingat kembali tujuan kita diciptakan.

Yah, wejangan beliau yang panjang itu membuatku berfikir, "untuk apa kita diciptakan?" lalu, "Berapa lama waktu kita hidup di dunia, jika dibandingkan dengan akhirat?" kemudian, "Sudah siapkah kita, jika 'dipanggil' sekarang?"

Well, kegiatan sekolah berlanjut seperti biasa hingga terdengar sebuah kabar... Kabar bahwa istri dari guru kimia favoritku meninggal dunia. Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Ah, rasanya sedih bercampur bingung.

Aku pun mulai membayangkan, apabila seseorang yang sudah menemanimu membangun keluarga, mendidik anak-anak, menghibur hatimu, teman ngobrolmu, dan lain-lain pokoknya itu adalah seorang istri tercinta... meninggal dunia. Sedih.

Sedih memang, namun waktu aku takziyah (layat), wajah Pak Farid terlihat cukup tenang. Beliau masih sempat tersenyum dan mengangguk saat kusalami di rumah duka. [1]

-N

Selasa, 23 Agustus 2016

Ukhuwah di Kota Bercahaya


Assalamu'alaikum,

Cilacap, 31 Juli 2016
Pagi itu, aku dan sepupuku Ihsan bergegas packing untuk pergi Silaturahmi Akbar ODOJ DPA Cilacap. Waktu menunjukkan pukul 06.00, aku langsung berangkat, tapi ke Purwokerto terlebih dahulu untuk mampir ke kos beres-beres barang bawaan selama PKL. Aku langsung gasss poll motorku, sampai di Purwokerto sekitar pukul 07.00, aku langsung bongkar barang bawaanku dan menaruhnya di lemari yang berada di pojok kamarku...

07.30 aku selesai beres-beres, dan langsung menuju ke Cilacap. Alhamdulillah sampai Cilacap jam 09.00, kami istirahat terlebih dahulu di Masjid Raya Cilacap sebelum ke tempat tujuan. Waktu menunjukan pukul 09.30, kami menuju Java Resto sebagai tempat acara diselenggarakan.

Setelah sampai di tempat, aku langsung registrasi, aku bertemu dengan Pengurus ODOJ Cilacap, Ketua Umumnya (edisi lupa namanya :D). Alhamdulillah kami disambut dengan baik dan ramah. Aku duduk disamping teman Cilacap, namanya Reza (kalau gak salah :D), acarapun dimulai kami dengan hikmat menikmati setiap kegiatan. Sambutan ketum Odoj Cilacap sangat luar biasa, membuat kami terkagum-kagum. Pukul 10.30 inti acara dimulai, Ust.Milhan sebagai pembawa materi pun membawa judul "Ukhuwah"

Dalam materinya, ada 5 cara dalam meraih atmosfer Ukhuwah, yakni
1.Sejuk,
2.Lapang,
3.Harum,
4.Ringan,
5.Semerbak dengan Cahaya.
Selain itu, ada juga cara untuk meraih atmosfer Ukhuwah tersebut yakni
1.Gemar mendo'akan saudara
2.Menjadi pribadi yang Tawadhu
3.Pribadi yang dermawan
4.Pribadi yang adil
5.Pribadi yang amanah

Waktu Dzuhur pun telah tiba, kami langsung ke Mushola untuk ambil air wudhu dan sholat berjama'ah, setelah itu kami makan bersama hehe :D
Dan, aku disuruh maju ke panggung sebagai tamu terjauh untuk Ta'aruf :D
Hmm agak grogi sih, tapi pantang malu sebelum maju :D, Alhamdulillah semua lancarr~ hehee
Setelah sesi Ta'aruf selesai, kami foto bareng sebagai album kenangan Silaturahmi Akbar di Cilacap tahun ini :))
Dan sebelum kita pamit, aku diberi sebuah sovenir (gantungan, pin, dan stikcer ODOJ) dari mbak-mbak pengurus ODO Cilacap yang ehmm lupa namanya :D
Syukron Jazakallah Khoir :))

Kami pulang pukul 13.30, dan Alhamdulillah perjalanan kami lancar dan selamat sampai rumah pukul 15.30 :))
Aku langsung ke Purwokerto pukul 16.00, persiapan besok nya PKL dan bawa barang-barang yang masih kurang :))

Yap, begitu indahnya bila kita menjalin Ukhuwah sesama Muslim, banyak manfaat, bisa meraih keberkahan dannn kata orang banyakin Silaturahmi dan temen kalau rezekinya mau lancar dan berkah hehe ..

Ada sebuah Hadits yang menjelaskan tentang pentingnya Ukhuwah, diantaranya :

Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].

"BERJUANG DALAM DAKWAH, BERSATU DALAM TAUHID MEMBUMIKAN AL-QUR'AN MELANGITKAN MANUSIA ALLAHU AKBAR!!!"

Wassalamu'alaikum..
-F