Assalamu’alaikum
Waktu itu aku telah menyelesaikan
UN SMP tahun 2014. Saatnya menjalanii wisuda dari
almamater tercinta SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Malam itu, lupa tanggal berapa
.-. kami semua calon alumni (kan belum pelepasan) bersiap-siap di gedung
serbaguna Akakom daerah sekitaran Janti. Kami semua memakai seragam batik merah
dan bawahan gelap. Khusus yang akhwat memakai jilbab krem, sedang yang ikhwan
memakai peci songkok nasional
berwarna hitam. Tumben, malam itu kami semua terlihat lebih ganteng dan anggun,
he-he.
Setelah
siangnya melakukan gladi bersih, akhirnya waktu itu tiba juga, kami akan
diwisuda yeah. Bersama-sama kami memasuki gedung tempat acaranya dilaksanakan,
kemudian menempati tempat duduk yang sudah disiapkan. Para siswa kelas 9 ada di
kursi bagian bawah depan panggung. Begitu juga para ustadz dan ustadzah, ada di
dekat situ. Wali murid berada di belakangnya. Dan ternyata ada tribun untuk
para ‘supporter’ di lantai atas. Maafkan kalau aku melupakan banyak hal T^T
Acara
dimulai dengan pembukaan. Setelah itu ada pertunjukan hadroh. Aku mengenang
masa-masa kelas 8 saat aku masih aktif menjadi pemukul rebana Hadroh
Ash-Shidiq. Berulang kali kami tampil di acara sekolah, festival, dan bahkan
pernikahan kerabat teman kami. Lumayan, dapet gaji haha. Setelah itu banyak
pertunjukan, ada drama, paduan suara (kayaknya), puisi, dan membaca ikrar alumni. Akhirnya tibalah saatnya kami diwisuda sekaligus tampil. Kami menampilkan nasyid +
puisi.
Alhamdulillah |
Nasyid
yang kami senandungkan adalah ..., seperti ini liriknya :
Do’a Rabithah by Izzatul
Islam
Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
Saat
menulis coretan ini, aku teringat dulu, betapa sering kami di SMP membaca do’a
ini. Biasanya kalo aku sih setelah ashar di masjid, karena do’a ini sepaket
dengan Al-Ma’tsurot. Hmm.. manakala teringat masa-masa SMP dulu, membuatku
semakin bersyukur. Bahwa dalam sekolah penuh berkah itu kami belajar, tak hanya
ilmu duniawi, melainkan juga ilmu ukhrawi. Lingkungannya pun terbilang kondusif
untuk belajar dan beramal. Yah, walaupun aku ingat dulu di kelas sering tidur,
ngobrol, main sendiri. Dan juga obrolan kita saat itu.. MasyaAllah.
Foto bersama kelas 9C + Ust. Tri Anggoro Adi |
Aku pun
merasakan adanya kecintaan dalam diriku terhadap sekolah islam ini dan
kerinduan kepada teman-teman di kelas yang begitu mendalam. Mungkin aku
pelupa, namun banyak kenangan dalam berbagai kejadian, di Masjid Abu Bakar
maupun di kelas, juga di asramanya saat kebetulan aku dolan. Aku terkadang
mengenang seisi ruang masjid, aula, kelas dengan perasaan rindu. Benarlah kata
Rasulullah saw.,
“Cintailah siapa saja yang kamu sukai, namun sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya.”[1]
Mungkin itu dulu yang bisa kutuliskan untuk saat ini. Maafkan aku yang bahkan tak ingat susunan acaranya. Aku
menyesal dulu tak pernah mencoba menuliskan berbagai pengalaman. Padahal aku
tahu aku ini pelupa. Semoga kau dan aku bisa mengambil hikmah dari setiap
kejadian dalam kehidupan ini.
Wassalamu’alaikum
[1]HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no 4278
-N
Bumiayu, 9 Juli 2016
0 komentar:
Posting Komentar